Tuesday, 13 November 2012

Memahami cara kerja power-suply Polytron

 

MENGAPA power suply Polytron ?

  • Pada saat “stand-by” tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya masih rendah.
  • Pada saat “power-on” tegangan B+ dan tegangan lainnya kemudian baru naik menjadi normal

clip_image002

  • “Prinsip dasar SMPS dalam mengontrol tegangan keluaran B+ “ intinya diatur oleh “arus yang melalui photo-coupler IC502 LTV817 dari pin-1 ke pin2”
  • Jika arus makin besar, maka tegangan B+ akan makin turn
  • Sebaliknya jika arus makin kecil, maka tegangan B+ akan makin bertambah tinggi.
  • Pada saat stand by pin-POWER dari mikrokontrol ada tegangan “high”…..basis T506 ada tegangan…..dan T506 dalam kondisi “on”….artinya antara kolektor-emitor seperti di-short-kan. Akibatnya arus yang melalui photocoupler Pin-1 ke Pin-2 langsung seperti dishortkan langsung ke ground lewat….D511……dan lewat T506. Artinya disini arus yang melalui photocoupler akan makin besar. Oleh karena itu maka tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya menjadi rendah (turun).
  • Pada saat power-on tegangan kontrol power dari mikrokontrol berubah dari “high” menjadi “low”……basis T506 tegangannya menjadi nol………T506 “open” atau hubungan antara kolektor-emitor jadi terputus. Maka arus yang melalui photocoupler tidak lagi dishortkan oleh T506. Arus photocoupler ganti akan melalui IC504 KA431 lewat pin-3 dan ke ground lewat pin-2. Arus photocoupler menjadi lebih kecil, sehingga tegangan B+ naik menjadi normal.
  • Pin-1 KA431 mendapat tegangan B+ lewat R503, R542, R543. KA431 merupakan B+ “error detektor”…….atau “pengendali” agar tegangan B+ tetap terjaga stabil. Misalnya jika tegangan B naik….maka KA431 akan mengirimkan umpan balik lewat arus photocoupler agar sirkit bagian primer menurunkan tegangan B+. demikian pula sebaliknya seumpama tegangan B+ turun, maka arus photocoupler yang dikendalikan oleh KA431 akan memberi umpan balik ke bagian primer agar menurunkan tegangan B+.

 

RESUME :

  • Bagi mereka yang belum paham, maka jika tegangan B+ rendah kadang beranggapan bahwa ada kerusakan pada bagian power supply. Pada hal ini belum tentu benar.
  • Cek dulu tegangan pada basis T506. Jika ada tegangan sekitar 0.3v, maka hal ini menunjukkan bahwa pesawat masih dalam kondisi stand-by.
  • Jika pesawat di-power-on, seharusnya tegangan pada basis T506 merubah dari 0.3v menjadi 0v. Jika tegangan tidak mau berubah menjadi 0v, maka berarti bagian mikrokontrol belum bekerja (ada kerusakan)
  • Untuk memastikan apakah power suply normal……..maka shortkan saja basis-emitor T506 (atau istilahnya power suply dipaksa “on”)…….maka seharusnya tegangan B+ akan naik menjadi normal

 

TEGANGAN SUPLY 5v untuk mikrokontrol

  • Tegangan suply 5v untuk mikrokontrol pada saat “stand-by dan pada saat “power-on” mempunyai jalur yang berbeda.
  • Saat stand-by tegangan 5v diperoleh dari pin-15 tranfo switching….D504…..R514…..T505…..Reg 5v T504
  • Saat power-on tegangn 5v ganti diberikan (take over) dari pin-10 trafo switching…..D503…..R512……D510…..Reg 5v T504.

 

******************************

No comments:

Post a Comment